Unggahan Lapor Diri

Semburat mentari sore yang masuk melalui cela pohon dan jendela toko-toko antik menambah kesan estetik tidak kala menyinari lukisan yang berada disepanjang jalan yang menjadi kecintaan setiap pelancong saat singgah ke kota Bandung. Hingga saat ini suasana tempo dulu masih dapat dirasakan ketika melintas di sepanjang jalan yang terbuat dari batu andesit dan kedua sisi trotoar yang bermaterialkan batu granit itu. Bangunan bernuansa Belanda hingga kini masih berdiri kokoh menghiasi jalan yang dahulu disebut jalan Pedati tersebut. Sepanjang jalan dipenuhi dengan toko-toko, cafe, coffee shop, mall dan yang paling menjadi daya tarik tentunya banyaknya spot foto estetik yang membuat destinasi di jalan Braga menjadi sebuah sajian paket komplit bagi seluruh pelancong yang berkunjung.

Semua keindahan itu akan sangat menyenangkan dan seru jika dinikmati dengan berjalan kaki. Pelancong dapat menikmati sudut demi sudut yang ada dan mengabadikan setiap momen yang dibuat. Kesan tempo dulu yang dirasakan ketika melintas di jalan braga pada siang hari akan tergantikan menjadi kesan gemerlap ketika malam hari tiba. Lampu-lampu dari toko, cafe dan bar yang sudah menunjukan aktivitasnya mulai menyala layaknya kunang-kunang yang datang menyerbu kegelapan.

Jika ingin merasakan nuansa vintage (baca: zaman dulu), tidak lengkap apabila tidak mengunjungi salah satu cafe sekaligus toko roti yang telah mencatatkan sejarah sebagai salah satu toko roti tertua di kota Bandung, yakni Toko Roti Sumber hidangan. Toko Roti bersejarah itu telah berdiri sejak tahun 1929 tepatnya pada masa kolonial Belanda. Dahulu, toko ini bernama Het Snoephuis (Rumah Permen). Sejak pertama kali menginjakkan kaki ke dalam Toko Roti Sumber Hidangan, kita seakan-akan melalui lorong waktu dan pergi ke masa tahun 1920-1940, ditambah kehadiran dua orang pelayan yang menyambut dengan hangat semakin menambah suasana ramah ketika berkunjung. Tidak ada yang berubah dari segi dekorasi, kursi, meja, timbangan kue yang masih sama sejak toko ini pertama didirikan. Etalase kayu coklat berisi jajaran kue yang tidak lekang dimakan umur, besi-besi kursi yang masih kokoh dan penamaan kue yang masih menggunakan bahasa Belanda menambah kesan orisinil dari toko roti itu.

Tidak hanya menjual roti, sesuai dengan namanya ‘Het Snoephuis’ toko ini menjual aneka cemilan manis seperti kue kering dan dessert. Dengan harga yang pas, anda tidak usah khawatir untuk sekedar mencicipi roti Sumber Hidangan yang khas. Cukup merogoh kocek sekitar 5 ribu – 15 ribu untuk menikmati roti, dan  harga 11- 95 ribu untuk menikmati sajian kue kering khas Toko Roti Sumber Hidangan. Namun sayangnya, Toko Roti Sumber Hidangan hanya beroperasi pada pukul 9 pagi hingga pukul 4 sore. Waktu yang cocok untuk mengunjungi Toko Roti Sumber Hidangan adalah pukul 3 sore hari. Momen ini pas untuk sekadar menikmati indahnya jalanan Braga di sore hari dan menenangkan diri sejenak dari hiruk pikuk kemacetan di Kota Bandung.

Sembari menikmati keindahan Braga, kami mewawancarai Denisa (17)  seorang remaja Kota Bandung yang tengah mengambil foto di salah satu depot eskrim di sisi kiri jalan Braga. Menurutnya sebagai warga Bandung dan pelajar SMK, jalan Braga cocok untuk dijadikan tempat berjalan dan berfoto ria untuk kemudian diunggah di akun Instagram. “Kalau menurut aku sih Braga tuh enak aja ya buat jalan bareng temen dan foto-foto gitu. Apalagi banyak tempat Instagramable dan lumayan untuk diunggah ke Instagram.”  Ujarnya.

Selain Denisa , kami pun mewawancarai Zaki (23) pemuda asal Subang yang sedang berjalan dan sesekali menggambil foto jalanan Braga di malam hari. Menurutnya sebagai warga kota Subang, jalan Braga dapat dijadikan destinasi yang cocok untuk sekedar melepas penat di Kota Bandung. Hampir setiap bulan ia menyambangi Kota Bandung bersama sanak saudaranya. “Kalo saya disini berbicara sebagai warga desa yang penat memilih ke Bandung pastinya setiap bulan sama sodara. Karena kota yang paling dekat dari Subang ya Bandung. Salah satu destinasi favorit Braga sih.” Ujarnya. Masih menurut Zaki, Braga memiliki kekhasan tersendiri terutama pada segi arsitektur dan nuansa vintagenya. Hal inilah yang membuat pengunjung semakin tertarik untuk datang ke jalan Braga “Braga punya ciri khas menurut saya, suasananya jaman dulu banget dan itu yang buat pengunjung lainnya tertarik untuk datang kesini mungkin.” Jawab Zaki dengan ramah.

Seperti yang kita ketahui, jalanan Braga terkenal dengan wisata fotografinya di siang hari. Rupanya ketika malam hari menjelang, pengunjung yang berfoto ria menikmati suasana malam jalanan Braga pun tidak sedikit. Mulai dari sekadar mengabadikan jalanan braga di malam hari sampai mengambil latar pre-wedding tidak jarang dilakukan disekitaran jalan tersebut. Hal ini tidak jauh dari keindahan suasana dan bangunan jalan braga yang dikenal memiliki kesan arsitektur vintage nan antik dan menambah kesan estetik untuk untuk diabadikan.

*I.P/N.S*

Language
Scroll to Top