DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI UPI STUDI BANDING KE FIKOM UNIVERSITAS MERCU BUANA

Kunjungan UMB 1

Pengembangan lembaga Departemen Ilmu Komunikasi FPIPS-UPI terus dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan melakukan studi banding terkait kurikulum dan pengelolaan laboratorium. Pada hari Selasa (22/08/2017), dosen dan laboran Departemen Ilmu Komunikasi melakukan kunjungan ke Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Mercu Buana, Jakarta, yang telah berdiri sejak tahun 1994, dan sudah terakreditas A oleh BAN-PT.

“Kami percaya, silaturahmi atau jejaring menjadi salah satu kunci keberhasilan kami selama ini,” ucap Dr. Ridwan Effendi, M.Ed., ketua Departemen Ilmu Komunikasi FPIPS UPI saat membuka kunjungan. Ia kemudian menuturkan, Departemen Ilmu Komunikasi sebagai lembaga yang masih muda, terus berkembang dengan belajar dan bekerja sama apda univeristas di dalam maupun luar negeri.

Kunjungan Departemen Ilmu Komunikasi langsung disambut oleh Dekan Fikom Universitas Mercu Buana, Dr. Agustina Zubair, M.Si. Menurutnya, ia sangat merasa terhormat dikunjungi oleh rombongan Universitas Pendidikan Indonesia karena notabene sebagai lembaga pendidikan tinggi yang baru saja diumumkan berada dalam klaster satu di Indonesia. Dengan hangat, Agustina pun mengenalkan pimpinan bidang studi di fakultas yang ia pimpin, juga para dosen pengajar.

Dalam rangka saling belajar, kegiatan inti diisi oleh presentasi tentang Fikom Universitas Mercu Buana, dilakukan oleh Ponco Budi Sulistyo, M.Comn, Ph.D. Ia menjelaskan terkait Universitas Mercu Buana, Fikom, dan tiap-tiap bidang studi di Fikom. Menarik dalam penjelasannya, ia menekankan pada adanya mata kuliah wirausaha sebagai program khas dan utama dari universitas yang dapat mencapai total hingga sembilan SKS, termasuk diterapkan kewirausahaan dalam bidang komunikasi.

Selain itu, sistem yang menarik di sana adalah orientasi yang menitikberatkan pada kemampuan sarjana lulusannya untuk kebutuhan pasar industri. Hal ini dapat dilihat dengan adanya syarat hasil Uji Kompetensi Profesi yang harus dicapai hingga tingkat madya oleh mahasiswa. Uji Komptensi ini dilakukan di setiap bidang studi, tapi paling maju telah dilakukan oleh sejak lama oleh program Public Relations.

Kunjungan UMB 2

Uji Komptensi Profesi ini, menurut Agustina, dilakukan guna menyiapkan lulusan yang sesuai dengan syarat pada Standar Komptensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). SKKNI pun diejawantahkan dalam kurikulum, di mana portofolio karya mahasiswa menjadi titik tekan sebagai syarat agar dapat mengikuti Uji Komptensi Profesi.

Ridwan Effendi tertarik dan mendalami soal kurikulum dan portofolio tersebut. Akan tetapi, menurutnya, sebagai pendidikan tingkatan Sarjana, kebutuhan industri dan keilmuan atau kebutuhan masyarakat harus tetap diperkuat. Karena, jika pragmatis pada kebutuhan teknis, akhirnya akan menjadi dilemma apakah itu pendidkan sarjana atau vokasi. Persoalan itu pun berlangsung menjadi diskusi hangat.

Acara diskusi dipungkas dengan adanya niatan kerjasama antara Departemen Ilmu Komunikasi UPI dalam bidang penelitian seperti jurnal ilmiah, kegiatan kemahasiswaan dalam kerjasama pembuatan karya, juga dalam pengabdian pada masyarakat yang belum terlalu digalakkan di Fikom Universitas Mercu Buana.

Rombongan Departemen Ilmu Komunikasi FPIPS UPI pun diajak untuk berkeliling ke setiap laboratorium di Fikom Universitas Mercu Buana. Kunjungan terutama untuk belajar ke laboratorium televisi, karena Departemen Ilmu Komunikasi FPIPS UPI sendiri tengah membangun laboratorium televisi yang lebih mutakhir.