Seorang pencetus model komunikasi yaitu David Kenneth Berlo berhasil mengembangkan jenis komunikasi yang relevan jika diterapkan pada media massa ataupun media digital. Berlo mengembangkan model komunikasi satu arah dengan diistilahkan Source-Message-Channel-Receiver namun akrab disebut sebagai model SMCR. Model komunikasi ini mengacu pada model komunikasi yang dikembangkan sekitar tahun 1960. Empat elemen yang ditekankan dalam model komunikasi Berlo adalah sumber pesan, pesan, media penyampaian pesan, dan penerima pesan. Model komunikasi SMCR merupakan pengembangan atas model komunikasi yang telah ada sebelumnya yaitu model komunikasi Shannon-Weaver (1949). Berlo memaparkan bahwa terdapat beberapa faktor yang membuat proses komunikasi menjadi lebih efektif. Model komunikasi SMCR mewakili sumber, pesan, saluran, dan penerima yang juga merupakan bagian dari sembilan elemen komunikasi penting dari proses komunikasi pada umumnya.

Model komunikasi diterapkan pada banyak sekali aktivitas manusia seperti misalnya menonton berita di media massa televisi. Keempat elemen pada model Berlo dapat diidentifikasikan masing-masing. Pertama, pembawa berita adalah sumber berita yang menyebarkan informasi. Sedangkan, berita adalah pesan atau makna yang hendak disampaikan. Begitupula dengan televisi, ia berperan sebagai media penyampai pesan. Akhirnya, penonton berperan penerima pesan dalam konteks ini adalah seseorang yang menonton berita. Namun, peran penonton pada model komunikasi Berlon tidak dapat memberikan umpan balik karena proses komunikasi yang terjadi adalah proses komunikasi linear yang mana berjalan satu arah atau tidak memerlukan timbal balik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Selain dari berita, membaca koran atau mendengarkan radiopun disebut sebagai komunikasi satu arah karena pesan hanya bersumber dari koran atau radio tanpa melibatkan interaksi dengan pendengar ataupun pembaca.

Dalam mencapai keberhasilan dalam model komunikasi Berlo diperlukan beberapa faktor pendukung lainnya dilihat dari keempat elemen model komunikasi. Pada elemen pertama yaitu sumber pesan memiliki beberapa faktor, yaitu: kemampuan komunikasi, sikap, dan pengetahuan

Pada kemampuan komunikasi, faktor keberhasilan mengacu pada kemampuan berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan secara efektif. Sedangan pada sikap mengacu pada faktor psikologis pengirim dan penerima yang mempengaruhi makna pesan. Ini juga merupakan persepsi yang mapan dari seseorang di mana mereka berpikir atau merasakan sesuatu. Namun pengetahuan mengacu pada tingkat informasi aktual, keakraban, dan pengalaman pada topik diskusi. Sebenarnya, topik diskusi adalah pesan dari proses komunikasi. Oleh karena itu, komunikator merasa nyaman berdiskusi jika topiknya familiar bagi mereka. Namun, pengetahuan tidak menyiratkan kualifikasi pendidikan atau derajat pengirim atau penerima.

Selain dari elemen sumber penyampaian pesan, faktor keberhasilan komunikasi juga terdapat pada elemen pesan yang meliputi konten pesan, elemen pesan, struktur pesan dan kode pesan. Sedangkan pada elemen media atau saluran mengacu pada media yang membawa pesan dari pengirim ke Penerima. Ada banyak jenis saluran dalam komunikasi, seperti radio, surat kabar, TV, telepon, dan media sosial. Berlo menyoroti panca indera sebagai saluran komunikasi, seperti mendengar, melihat, menyentuh, mencium, dan merasakan. Kelima saluran ini merupakan bagian penting dari proses komunikasi manusia. Terakhir, adalah orang yang menerima pesan atau informasi dalam proses komunikasi. David Berlo menambahkan faktor yang sama dari sumber ke Penerima, seperti Keterampilan Komunikasi, Sikap, Pengetahuan, Sistem Sosial, dan Budaya, ke Penerima. Komunikasi menjadi lebih efektif ketika pengirim dan penerima memiliki keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang sama. Komunikasi di antara orang-orang dari budaya dan sistem sosial yang sama mengurangi gangguan komunikasi selama interaksi.

*FA*

Language
Scroll to Top