The Next Discussion: Program Studi Ilmu Komunikasi Matangkan Komposisi Mata Kuliah Kurikulum 2023

Bandung, IKOM – Pada hari Rabu (6/3), Program Studi Ilmu Komunikasi UPI melanjutkan kembali diskusi mengenai pembaharuan kurikulum 2018 menjadi kurikulum 2023. Rapat ini diselenggarakan secara luring di Ruang Pusat Studi Ilmu Komunikasi Lantai 4 (4.07), dan dihadiri oleh segenap dosen yang mengajar di lingkungan Ilmu Komunikasi UPI, tenaga kependidikan, dan unsur mahasiswa.

Dr. Ahmad Fahrul Muchtar Affandi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, membuka rapat lanjutan ini dengan pengantar terkait pembahasan draf yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.

“Pada rapat yang kemarin, kita sudah meleburkan beberapa mata kuliah. Dokumen yang telah kita susun sebelumnya masih berupa draf dan harus segera dimasukkan ke dalam sistem pada akhir bulan ini,” ujar Dr. Fahrul.

Pembahasan dalam agenda ini berfokus pada penempatan mata kuliah sesuai dengan semester yang memungkinkan pembelajaran, tentunya dengan mempertimbangkan ketentuan yang baru berlaku di lingkungan Universitas. “Saya memandang bahwa sebaiknya terdapat mata kuliah yang menurut hemat saya dapat dilebur, serta penempatannya dapat disesuaikan kembali seperti posisi mata kuliah pengantar di semester awal,” ucap Tito Edy Priandono, M.Si., Ketua Tim Pengembang Kurikulum Program Studi Ilmu Komunikasi UPI.

Selain itu, para peserta rapat juga mendiskusikan kembali peleburan beberapa dengan memperhatikan keselarasan karakteristik antara dua mata kuliah yang akan dilebur menjadi satu. Pembahasan turut memperhatikan nomenklatur mata kuliah, mengingat tidak ada batasan khusus mengenai hal tersebut melalui peraturan baru Universitas.

Rapat kemudian ditutup dengan konklusi penempatan mata kuliah yang dianggap telah sesuai dengan mempertimbangkan kemampuan mahasiswa dan beban kerja dosen yang proporsional. Unsur mahasiswa yang hadir memandang perubahan ini dengan penuh harapan.

“Saya sangat antusias dengan skema dan kemungkinan mekanisme pembelajaran baru ke depan ini. Saya semakin optimis bahwa mahasiswa, perkembangan keilmuan komunikasi dan kebutuhan industri akan menjadi satu kesatuan dalam kurikulum baru ini,” pungkas Riri, mahasiswa yang turut terlibat dalam diskusi Kurikulum tersebut. *meah/mpw3/rap/ah/rn/dh*

Language